Bismillaahirrahmaanirrahiim..
1. Melatih muraqabah - - - muraqabah adalah kondisi diri yang selalu merasa diawasi Allah SWT. dengan kondisi seperti itu, seseorang akan selalu berhati-hati takut akan terjerumus kepada perbuatan dosa. Shaum adalah sarana untuk melatih diri mempunyai sifat muraqabah.
2. Melatih pengendalian Nafsu
Manusia mempunyai 3 dorongan nafsu, yaitu nafsu ammarah (nafsu yg selalu mendorong diri berbuat ma’shiyat), lawwamah (nafsu yang selalu mengoreksi diri ketika berbuat kesalahan), dan muthmainnah (nafsu yang selalu mendorong diri berbuat kebaikan). Ketiga nafsu ini akan selalu bersaing dan shaum mengendalikan diri kita untuk mengendalikan dan menundukkan nafsu ammarah, dan berusaha untuk meningkatkan dominasi nafsu muthmainnah.
3. Menajamkan kepedulian sosial
Shaum bisa menjadi ajang latihan kepekaan sosial, dengan shaum kita dapat merasakan lapar dan dahaga yang sebetulnya sering dialami oleh saudara-saudara kita yang kekurangan. Sehingga kita dapat merasakan kesulitan yang diderita oleh saudara-saudara kita fakir miskin. Dengan demikian kita dapat lebih memberikan perasaan simpati dan empati kita kepada mereka.
4. Menyehatkan badan
Sudah banyak penelitian dari para ahli mengenai keuntungan shaum bagi kesehatan. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullaah SAW. “Shaumlah kamu, maka kamu akan sehat.” (H.R. Abu Daud)
5. Menghapus dosa-dosa kecil
“…Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan diantara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi” (H.R. Muslim)
Pelaksanaan Shaum
Agar hikmah shaum bisa kita raih, kita harus memahami pelaksanaan shaum yang dicontohkan Rasulullaah SAW.
1. Tabyit
Tabyit artinya mempersiapkan diri pada malam hari untuk melaksanakan sesuatu pada esok hari.
2. Sahur
“Bersahurlah kamu, karena sesungguhnya sahur itu berbarokah.”
(H.R. Muslim)
3. Imsak
Imsak artinya menahan dari hal-hal yang membatalkan shaum dari mulai terbit fajar (shaum) hingga terbenam matahari (maghrib).
4. Menjauhi Kemaksiatan
“Siapa yang tidak meninggalkan ucapan ma’shiyat dan bahkan melakukannya, Allah tidak butuh (tidak menghargai) shaumnya.”
(H.R. Bukhari)
5. Menyegerakan ifthar (berbuka)
Ketika adzan maghrib berkumandang, dianjurkan untuk menyegerakan ifthar (berbuka shaum). “Orang yang shaum senantiasa berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka shaum.” (H.R. Bukhari & Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar